skip to main | skip to sidebar

Pages

  • Beranda

Curhat Bersama Kang Wan Setiawan

FILSAFAT ILMU

11.26 | Publish by Kang Wan Setiawan

Definisi dan Pengertian Ilmu Logika/ kalam
MK: Filsafat Ilmu

Dalam sejarah perkembangan logika, banyak definisi dikemukakan oleh para ahli, yang secara umum memiliki banyak persamaan. Beberapa pendapat tersebut antara lain:
The Liang Gie dalam bukunya Dictionary of Logic (Kamus Logika) menyebutkan: Logika adalah bidang pengetahuan dalam lingkungan filsafat yang mempelajari secara teratur asas-asas dan aturan-aturan penalaran yang betul (correct reasoning).[1]
Menurut Mundiri dalam bukunya tersebut Logika didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah.[2]
Secara etimologis, logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos yang berasal dari kata benda logos. Kata logos berarti: sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal (fikiran), kata, atau ungkapan lewat bahasa. Kata logikos berarti mengenai sesuatu yang diutarakan, mengenai suatu pertimbangan akal, mengenai kata, mengenai percakapan atau yang berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu, logika disebut logike episteme atau dalam bahasa latin disebut logica scientia yang berarti ilmu logika, namun sekarang lazim disebut dengan logika saja.[3]
Definisi umumnya logika adalah cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, dan sekaligus juga sebagai dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu. Dengan fungsi sebagai dasar filsafat dan sarana ilmu karena logika merupakan “jembatan penghubung” antara filsafat dan ilmu, yang secara terminologis logika didefinisikan: Teori tentang penyimpulan yang sah. Penyimpulan pada dasarnya bertitik tolak dari suatu pangkal-pikir tertentu, yang kemudian ditarik suatu kesimpulan. Penyimpulan yang sah, artinya sesuai dengan pertimbangan akal dan runtut sehingga dapat dilacak kembali yang sekaligus juga benar, yang berarti dituntut kebenaran bentuk sesuai dengan isi.
Logika sebagai teori penyimpulan, berlandaskan pada suatu konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata atau istilah, dan dapat diungkapkan dalam bentuk himpunan sehingga setiap konsep mempunyai himpunan, mempunyai keluasan. Dengan dasar himpunan karena semua unsur penalaran dalam logika pembuktiannya menggunakan diagram himpunan, dan ini merupakan pembuktian secara formal jika diungkapkan dengan diagram himpunan  sah dan tepat karena sah dan tepat pula penalaran tersebut.
Berdasarkan proses penalarannya dan juga sifat kesimpulan yang dihasilkannya, logika dibedakan antara logika deduktif dan logika induktif. Logika deduktif adalah sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah berdasarkan bentuknya serta kesimpulan yang dihasilkan sebagai kemestian diturunkan dari pangkal pikirnya. Dalam logika ini yang terutama ditelaah adalah bentuk dari kerjanya akal jika telah runtut dan sesuai dengan pertimbangan akal yang  dapat dibuktikan tidak ada kesimpulan lain karena proses penyimpulannya adalah tepat dan sah. Logika deduktif karena berbicara tentang hubungan bentuk-bentuk pernyataan saja yang utama terlepas isi apa yang diuraikan karena logika deduktif disebut pula logika formal.
[1] Gie, the Liang, Kamus logika (Dictionary of Logic), Nur Cahaya 1975 Yogyakarta
[2] Mundiri. Logika, Rajawali Press, cet.ke-4 2000, Semarang
[3] Rapar, Jan Hendrik, Pengantar Logika, Asas-asas penalaran sistematis, cet.ke-1 1996, Kanisius

0 komentar
0 Responses

« Posting Lebih Baru Posting Lama »
Langganan: Posting Komentar (Atom)

asma'ul husna wan setiawan

wan's calendar

hours wan setiawan

Mengenai Saya

Foto saya
Kang Wan Setiawan
masih ingin terus belajar
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

daftar kunjungan


ShoutMix chat widget

Blog Archive

  • ▼  2011 (33)
    • ▼  Juli (33)
      • Rubah dan pangeran Kecil
      • Adez The Journey Part II
      • Madrasah dan Sekolah Islam Unggulan oleh Stit At-T...
      • Sejarah Pendidikan Agama Islam Masa Abbasiyah (MK:...
      • SEJARAH TAFSIR KLASIK DAN MODERNKKN 2011 Kec. Ibun...
      • PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA oleh Stit At-Ta...
      • Hakikat dan Urgensi Bimbingan dan Konseling oleh S...
      • ADMINISTRASI PENDIDIKAN MANAGEMENT DAN KEPEMIMPINA...
      • HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM (MK: FILSAFAT PENDIDIKAN ...
      • Pengertian Penelitian, Metode Penelitian Dan Berfi...
      • PENGERTIAN MAKKIYAH & MADANIYAH DAN PERKARA BERKAI...
      • PENURUNAN AL-QURAN (NUZUL AL-QURAN) oleh Stit At-T...
      • TAFSIR, TA’WIL DAN KAIDAHNYA oleh Stit At-Taqwa pa...
      • SEMBILAN CIRI MANUSIA TERBAIK oleh Stit At-Taqwa p...
      • TAHAPAN-TAHAPAN PENELITIAN KUALITATIF oleh Stit At...
      • Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan PraktikPend...
      • Sekilas Tentang Metodologi Penelitian oleh Stit At...
      • Nilai Edukatif dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz
      • Amm dan KhosPuji dan syukur marilah kita panjatkan...
      • Aliran Pragmatisme dan Progresivisme Pendidikan (F...
      • Sejarah Perkembangan Ilmu Logika (1)
      • Definisi dan Pengertian Ilmu Logika/ kalam
      • IBADAH DAN TEKHNOLOGI MODERN
      • SEBAB-SEBAB TERJADINYA PERBEDAAN PENDAPAT DALAM HU...
      • SWEET HOLIDAY
      • SuntingKilas balik 2010oleh El Wan's pada 21 Des...
      • 01 january 2010 kembali bertemu dengan orang terk...
      • FILSAFAT ILMU
      • PENGERTIAN AKHALAK TASAWUF
      • FSIKOLOGIS PENDIDIKAN
      • PENGERTIAN FILSAFAT
      • SAYA BELAJAR DAN KU KATAKAN CINTA
      • hi gorgeous
Copyright (c) 2010 Curhat Bersama Kang Wan Setiawan. Design by Template Lite
Download Blogger Templates And Directory Submission.