Adez The Journey Part II
Hampir semua orang punya cerita dalam hidupnya.cerita tentang asmaranya,tentang persahabatannya,tentang keluarganya dan tentang yang lainnya,dan aku juga. Aku selalu punya cerita menarik diantara dari sekian banyak cerita sedihku. Satu setengah tahun yang lalu aku menulis cerita tentang seseorang karena waktu itu komunuikasi kami sempat pakum selama hampir satu tahun,aku menulis catatan itu benar-benar untuk dia”Teringat Widya”dan sekarang komunikasi kami terjalin kembali sejak 4 empat bulan yang lalu dan sekarang aku tertarik untuk menulisnya kembali. Malam ini aku sangat merindukan dia sama seperti malam-malam sebelumnya bahkan masih sama seperti malam-malam satu setengah tahun yang lalu. Pagi harinya aku mengirim pesan untuknya untuk menyemangati dia berangkat ke kantor aku selalu mengingatkan untuk sarapan dan berdo’a pada Tuhan dan siang harinya aku kembali mengirim pesan untuk mengingatkannya makan siang,hampir dari semua pesan-pesanku dia balas dan bilang terimakasih telah menyemangati dan aku senang sekali mendengarnya,malam harinya aku kembali mengirim pesan atau aku menelphonnya atau aku mgirim pesan melalui facebook keadaan ini sama seperti satu setengah tahun yang lalu kami selalu saling mengirim pesan dan dipastikan hampir tidak ada yang berubah dalam hal komunikasi,benar-benar sangat manarik.
Terimakasih untuk sahabatku atau temanku atau teman tapi mesra atau pacarku atau apa sajalah. Terimakasih untuk komunikasi yang kini terjalin kembali,jujur aku katakan aku senang sekali dengan komunikasi ini,aku bahagia saat-saat sekarang ini meski aku tahu dia tidak sebahagia aku. Aku selalu meridukan dia pagi,siang,sore dan malam meski aku tahu dia tidak merindukan aku sebanyak aku merindukannya. Teimakasih untuk do’a dan perhatiannya,terimakasih untuk support yang sangat besar saat aku jatuh sakit beberapa waktu yang lalu,terimakasih untuk menyuruhku pergi ke dokter dan selalu mengingatkan untuk minum obat yang sebetulnya aku malas untuk memiunumnya,terimakasih untuk semuanya yang tidak bisa aku sebutkan satu per satu,terimakasih dari hati yang terdalam.
Aku akan selalu mengirim pesan untuknya untuk mengingatkannya dalam hal apapun,meski sepertinya sekarang tidak akan setiap pagi,setiap sore dan setiap malam,aku akan menelphonnya untuk mendengarkan kebahagiaan atau keluhan dalam pekerjaannya meski tidak sesering waktu kemarin.Aku pikir sekarang ada seseorang yang jauh lebih dia tunggu dalam setiap pesan-pesannya atau dalam obrolannya untuk menyemangati pagi-paginya,untuk menemani siang harinya dan untuk menemani malam-malam istirahatnya.
Untuk sahabatku atau temanku atau teman tapi mesra atau pacarku atau apa sajalah.maaf kalau satu setengah tahun tidak membawa perubahan apa-apa dalam hidupku,aku masih saja suka marah-marah tidak jelas,egois dan tidak mau kalah. Maaf atas kekurangan diri,maaf atas kebodohan diri,maaf kalau selama ini aku ngeselin,(nyebelin kata kamu)maaf atas perkataan2 yang selalu saja tidak aku lanjutkan terkadang aku sendiri tidak tahu kenpa bisa begitu,mungkin itu kebiasanku atau mungkin saja karena ada sesuatu yang aku harus menstopnya..
Best Regard,
sejenak ku sadar harapku mulai sirna
mengguncang sisi jiwaku
hasratpun meronta merebak dalam dada
adilkah dunia bawaku melangkah
tatap cermin diri cari jawab akan tanya
gelap hampa tiada warna
sudah hapus saja bila raga lelah ’tuk mencari
adilkah dunia buatku melangkah
oh, bilakah semua ’kan menjadi nyata dalam hidup ini
oh ,bilakah cintaku selalu terasa abadi selamanya
pudar hilang sudah anganku kan dirimu
tinggalkan luka batinku
laraku mendera mendekam dalam rasa ini
adilkah dunia bawaku melangkah
bayang dirimu mendekap manja
menjelma mesra bak mentari menyapa dunia